Kuliner

Festival Kuliner di Bali

 

Bali memiliki beberapa festival yang menghadirkan makanan sebagai tema utama atau mendominasi acaranya. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Sanur Village Festival (http://www.sanurvillagefestival.com/)

sanur-festival-2015-epicurina-bali-food-blog-01

 

sanur-festival-2015-epicurina-bali-food-blog-02

Dilaksanakan setahun sekali sekitar bulan September di daerah Sanur, Sanur Village Festival merupakan kegiatan yang melibatkan masyarakat dan para pelaku bisnis yang beroperasi di daerah Sanur untuk lebih mengenalkan Sanur sebagai destinasi wisata, termasuk destinasi kuliner.

Terdiri dari puluhan stan makanan dan minuman, Food Bazaar dari Sanur Village Festival biasanya dilengkapi juga dengan atraksi hiburan seperti live music, pentas kesenian, mini bioskop, juga stan-stan lainnya dari luar daerah yang memiliki keterkaitan dengan dunia pariwisata.

Sanur Festival merupakan ajang yang tepat bagi mereka yang ingin merasakan nuansa liburan di Sanur, sekaligus mencicipi hidangan dari aneka restoran yang terdapat di daerah Sanur di satu tempat.

Waktu: Akhir Agustus*
Lama Festival: 5 hari*
Tiket masuk: Gratis*

  1. Denpasar Festival (http://denpasarfestival.com/)

denpasar-festival-epicurina-bali-food-blog-02

Bertempat di sekitar titik nol km kota Denpasar atau area sekitar Patung Caturmuka, Denpasar Festival merupakan kegiatan tahunan dari Pemda Denpasar yang menghadirkan aneka kegiatan dan pameran dari beragam industri dan potensi pariwisata kota Denpasar, termasuk bidang kulinernya. Berbeda dengan Sanur Village Festival yang rata-rata diikuti oleh restoran-restoran dan hotel dari daerah Sanur, maka Denpasar Festival lebih banyak diikuti oleh pengusaha makanan tradisional, sehingga ini merupakan ajang yang tepat untuk merasakan meriahnya ragam kuliner Denpasar.

Misalnya saja aneka hidangan laut yang unik dari Pulau Serangan, seperti Tongkol Bakar Sambal Matah, Bulung Buni, dan Sup Bulu Babi. Aneka jenis Lawar termasuk yang terbuat dari bahan unik semisal Sarang Lebah, atau jajanan pasar seperti Es Daluman, Kolak Campur, dan Lak Lak.

Denpasar Festival merupakan pilihan yang tepat untuk mengenali lebih dalam potensi kuliner tradisional dan street food dari kota Denpasar.

Waktu: Akhir Desember*
Lama Festival: 4 hari*
Tiket masuk: Gratis*

  1. Jazz Market by The Sea (http://www.jazz-market.com/)

jazz-market-by-the-sea-2015-epicurina-bali-food-blog-02 jazz-market-by-the-sea-2015-epicurina-bali-food-blog-01

Mengambil lokasi Taman Bhagawan yang indah dan lapang, Jazz Market adalah kegiatan yang memadukan antara pasar rakyat dan konser musik jazz. Rutin menghadirkan musisi tenar setiap tahunnya, Jazz Market by The Sea juga menghadirkan aneka pilihan hidangan unik yang ada di Bali, plus di kota-kota lainnya di Indonesia. Sebut saja stan Rosalie Cheese dari Jakarta yang menghadirkan keju buatan Indonesia dengan kualitas tinggi, Tepian Farm dari Bandung yang menawarkan beragam pilihan minuman Kombucha, atau Gudeg Yu Nap dan Kedai Atjeh Rayeuk yang menghidangkan makanan khas dari daerahnya masing-masing.

Pasar rakyat di Jazz Market by The Sea ini termasuk yang cukup berimbang menghadirkan pilihan antara makanan street food, restoran, hingga yang unik dan pilihan.

Waktu: Pertengahan Agustus*
Lama Festival: 3 hari*
Tiket masuk: Mulai Rp. 100.000,-*

  1. Ubud Food Festival (http://ubudfoodfestival.com/)

ubud-food-festival-epicurina-bali-food-blog-01 ubud-food-festival-epicurina-bali-food-blog-02

Melanjutkan kesuksesan Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) yang sudah berjalan belasan tahun, di tahun 2015 Ubud Food Festival (UFF) pertama kali hadir. Acara yang melibatkan puluhan tokoh kuliner dan chef internasional ini menitikberatkan pada topik edukasi dan hiburan. Berbeda dengan ajang kuliner lainnya, UFF memiliki banyak kelas workshop, memasak, makan malam bertema, hingga ke diskusi.

Tak kurang dari tokoh kuliner kenamaan seperti William Wongso, Bondan Winarno, Sri Owen, ikut memeriahkan acara ini, termasuk juga celebrity chef dari Indonesia dan luar negeri, seperti Chef Bara Pattiradjawane, Rahung Nasution, juga Chef Wan dari Malaysia. Di tahun pertamanya, tak kurang dari 6.500 pengunjung dari dalam dan luar negeri datang ke acara tiga hari ini.

UFF merupakan ajang yang tepat bagi mereka yang menggemari kuliner, sekaligus penasaran untuk tahu lebih jauh mengenai kisah, aspek budaya, atau proses penciptaan dari kuliner tersebut.

Waktu: Akhir Mei*
Lama Festival: 3 hari*
Tiket masuk: Gratis dan berbayar*

Catatan:

* Tanggal maupun harga tiket masuk dapat berubah dari waktu ke waktu

RELATED NEWS

Top
https://www.infopedas.com/wp-content/uploads/2021/09/logo-pedas.png