Kejuaraan Dunia MotoGP, Moto3, dan Moto2 tahun ini telah dibuka dengan Grand Prix of Qatar yang diselenggarakan di Losail International Circuit pada 26 Maret 2017 lalu. Dari semua rider yang ikut serta, ternyata hanya ada satu wanita yang terdaftar mewarnai ajang balap Moto3 kali ini. Ia adalah Maria Hererra Munoz asal Spanyol yang telah mengawali debutnya di dunia balap sejak tahun 2013 saat usianya masih 16 tahun.
Herrera, yang merupakan pemenang balapan FIM CEV Repsol Moto3 dan pecentak poin pada Kejuaraan Dunai Moto3 ini telah benar-benar pulih dari retak tulang selangka kanannya akibat kecelakaan balapan Moto3 terbaru di Sirkuit Sepang, Malaysia. Pemilik nomor 6 yang tercatat pernah bermain untuk Junior Team Estrella Galicia, Husqvarna Factory Laglisse, dan MH6 Team ini dipastikan kembali berlaga untuk AGR Team menggunakan kuda besi KTM RC250GP pada ajang Moto3 2017. Adanya Herrera dalam daftar peserta Moto3 tahun ini telah menandai berhasilnya representasi wanita dalam ajang Moto3 selama lima tahun berturut-turut.
Sudah banyak yang mengakui potensi Herrera setelah kesuksesannya mencapai garis finish pada urutan 11 di Phillip Island. Hal tersebut adalah sebuah prestasi yang cukup melegakan setelah sejak dua tahun sebelumnya ia hanya mampu mencapai garis finish pada urutan 29 dan 31 pada ajang Kejuaraan Dunia Moto3.
Dalam sebuah wawancara di Sirkuit Catalunya yang diunggah di YouTube, Herrera bercerita mengenai sosok Ayah yang terus mendorongnya untuk menekuni dunia balap meski dirinya seorang wanita. Menjadi seorang rider wanita memang tidaklah mudah, namun ternyata hal tersebut tidak membuat Herrera putus aja. Ia mendapat dukungan penuh dari keluarga, terutama Ayahnya. Semangat dari sang Ayah inilah yang kemudian memotivasi Herrera untuk terus berlatih dan memperbaiki performanya. “He’s always there for me to get me back on bike, fuel me up, and go again.”