SPORT & ENTERTAINTMENT
MotoGP

TRANSISI REGULASI MOTOGP 2016

michelin.jpg_951387835

Tak bisa dipungkiri jika musim balap 2015 hampir seutuhnya menjadi milik tim Yamaha. Bagaimana tidak, menyisakan empat race terakhir perebutan gelar juara dunia hanya tinggal menyisakan persaingan antara duo Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Cederanya Pedrosa di awal musim serta banyaknya jumlah gagal finish Marc Marquez di musim kemarin membuat duet Honda tersebut gagal bersaing meskipun secara garis besar persaingan masih hanya didominasi tim Yamaha dan Honda. Level pabrikan lain seperti Ducati, Suzuki dan Aprilia masih terlalu jauh untuk dapat ikut bersaing di depan. Untuk itu, menjelang bergulirnya musim balap 2016 Komisi Grand Prix akan mengadakan beberapa perubahan regulasi yang akan diterapkan pada musim balap depan.

Dari beberapa perubahan yang akan diterapkan seperti penambahan jumlah mesin dan bahan bakar serta penurunan berat motor, ada dua perubahan yang menjadi sorotan utama bagi para rider.

Bridgestone ke Michelin

Berakhirnya kontrak Bridgestone di musim kemarin membuat para pembalap harus banyak beradaptasi dengan ban baru milik Michelin. Sepintas terlihat simple, mengganti ban motor dengan merk lain. Meskipun demikian, dari beberapa uji coba pembalap yang telah dilakukan, permasalahan mulai bermunculan. Ban lama Bridgestone dianggap spesial pada ban depan, sedangkan ban baru Michelin memiliki keunggulan ban belakang dengan grip lebih baik. Masalah muncul pada ban depan yang dirasa kurang menempel. Hal ini menjadi masalah besar jika menilik sangat dibutuhkannya akselerasi ban depan saat keluar dari tikungan. Pergantian ban ini disinyalir dapat mengakibatkan banyak kecelakaan saat kondisi ban mulai menipis. Untuk itu, dibutuhkan banyak adaptasi dan pemahaman terhadap ban yang sangat baik dari setiap pembalap.

ECU Magneti Marelli

Perubahan basar lainnya datang dari sisi perangkat elektronik atau yang biasa disebut ECU (Electronic Control Unit). Perbedaan kecanggihan teknologi ECU dari masing-masing pabrikan dinilai banyak membuat ketimpangan kemampuan motor masing-masing pabrikan pada musim kemarin. Di musim depan, seluruh tim tanpa terkecuali diwajibkan menggunakan ECU standar buatan Magneti Marelli. Sistem perangkat elektronik yang dianggap beberapa pembalap sebagai suatu kemunduran. Valentino Rossi sendiri sebagai pembalap senior menilai kondisi motornya menjadi kurang menyenangkan. Menurutnya hal ini menjadi seperti kembali ke kondisi motor di tahun 2008-2009. Motor akan kembali semakin sulit dikendarai serta kecepatan dan konsistensi setiap lap akan semakin sulit didapat.

Di sisi lain, perubahan-perubahan ini sepertinya akan lebih terlihat baik dalam persaingan antar pembalap. Kemampuan masing-masing pembalap akan lebih memegang peranan dan hal ini seharusnya membuat motogp musim 2016 menjadi lebih kompetitif dan lebih seru.

RELATED NEWS

Top
https://www.infopedas.com/wp-content/uploads/2021/09/logo-pedas.png