Teks oleh Putu Aliki
Selamat Tahun Baru 2017!
Selamat datang di tahun ke tujuh belas dari era Millenium! Tahun bagi Generasi Z yang biasa disebut Gen Z, di mana generasi ini tidak dapat hidup tanpa internet. Kekuatan pengetahuan mereka lebih tinggi dari generasi sebelumnya karena mereka lahir dengan teknologi yang lebih canggih dan serba instan. Dengan karakter yang mandiri, keras kepala, pragmatis, dan juga tergesa-gesa, membuat mereka mampu mengedukasi diri mereka sendiri secara online. Gen ini termasuk gen mutan, karena kemampuan mereka yang lebih mampu berbicara online dan mahir di dunia digital. Teman-teman generasi ini lebih banyak di dunia maya ketimbang di dunia nyata. Media sosial adalah sarana terpenting bagi mereka untuk berkomunikasi.
Bagi Trend Forecasting atau yang dimaksud ramalan tren setahun ke depan, Gen Z merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi trend forecasting. Ada empat tema besar dalam tren forecasting, yakni: Archean, Vigilant, Cryptic, dan Digitarian. Empat tema besar ini dibuat guna untuk memudahkan pada creative fashion dan industry dalam menggali ide-ide mendesain sesuai dengan perkembangan tren pasar internasional. Tren ini dibuat sudah melalui proses research, sourcing, mapping, hingga concepting yang global melalui seminar tren internasional. Jadi, mind-mapping-nya terpengaruh oleh unsur demography, politic, socio-economic, dan habitat. Dari unsur-unsur itulah maka tercipta empat tema besar yang bisa menjadi acuan dalam decoding Fashion, Interior, Graphic, Textile, dan Product.
Memang sulit untuk membaca dan mengerti mengenai bahasan trend forecasting jika tidak terbiasa. Di Indonesia, Indonesia Fashion Chamber (IFC) telah bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) dari Deputi I – Riset dan Pendidikan guna mendukung Indonesian Trend Forecasting (ITC) untuk decoding fesyennya. Untuk bagian decoding desain lainnya seperti interior, produk, tekstil dan lain-lain, BeKraf bekerja sama dengan para kreatif dan asosiasi lainnya. Buku-buku mengenai trend forecasting dapat dibeli melalui IFC maupun pada seminar trend forecasting untuk para kreatif, pengrajin, dan industri yang digelar IFC saat touring ke berbagai kota di Indonesia.
“Design is so simple, that’s why it’s so complicated”, kutipan dari Paul Rand. Kompleksnya perkembangan fesyen ataupun bidang desain lainnya yang sangat pesat dan menginovasi, membuat kita sebagai pelaku kreatifnya harus bisa cepat paham dan sigap menghadapi perkembangan fesyen tersebut. Tidak ada alasan untuk tidak update dengan situasi dan kondisi desain yang maju pesat seperti sekarang ini. Perubahan bukan hanya pada setiap tiga bulan sekali, bahkan sekarang dalam sebulan saja sudah bermunculan ide-ide dan desain terbaru. Jika tidak bisa mengikuti arus perkembangan tersebut, maka bisnis pun akan tertinggal dan tidak berinovasi.